LAPORAN EKONOMI PERTANIAN DAN PERIKANAN (MEMBANGUN SEBUAH USAHA PRODUK OLAHAN DARI HASIL PERTANIAN/PERIKANAN)

 

LAPORAN

EKONOMI PERTANIAN DAN PERIKANAN

(MEMBANGUN SEBUAH USAHA PRODUK OLAHAN DARI HASIL PERTANIAN/PERIKANAN)


 

 

OLEH :

NAMA : IJANG GUMILANG

NIM :(230250101017)

 

DOSEN PENGAMPUH MATA KULIAH :

NURHAYATI, S.Pd.,M.Pd.

 

 

 

FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN AGRIBISNIS

UNIVERSITAS TOMAKAKA MAMUJU

2025

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa, atas Rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul : (MEMBANGUN SEBUAH USAHA PRODUK OLAHAN DARI HASIL PERTANIAN/PERIKANAN)” ini, yang dimana juga menjelaskan tentang ekonomi di bidang pertanian dan perikanan. Namun fokus utama kita kali ini akan menjurus pada bidang pertanian.

Didalam laporan ini akan dijelaskan tentang usaha pertanian dan peluang bisnis penjualan dan pemasaran hasil produksi sendiri untuk menghasilkan omset dan keuntungan yang lebih besar.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan kegiatan ini, terutama kepada dosen kami, Nurhayati, S.Pd.,M.Pd. yang telah berjerilelah selalu membimbing dan mengajar kami hingga ke tahap  sekarang ini.

Kritik dan saran yang sifatnya mendukung sangat penulis harapkan dari para pembaca, sebab laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Harapan penulis, semoga penyusunan laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Terimaksih.

 

Mamuju, Januari 2025

 

 

 

Penulis   

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI........................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................................ iv

BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................................ 1

A.    LATAR BELAKANG...................................................................................... 1

B.    RUMUSAN MASALAH...................................................................................... 3

C.   TUJUAN PENULISAN...................................................................................... 3

BAB II : PEMBAHASAN........................................................................................................ 4

A.    DEFENISI EKONOMI PERTANIAN...................................................................................... 4

B.    SISTEM EKONOMI PERTANIAN...................................................................................... 5

C.   PELUANG USAHA BIDANG PERTANIAN...................................................................................... 8

BAB III : PENUTUP........................................................................................................ 13

A.    KESIMPULAN...................................................................................... 13

B.    SARAN...................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 14

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 1.1 : Nama Brand “Dapur Papa”........................................................................................................ 8

Gambar 1.2 : Kemasan Produk Jadi...................................................................................................... 11


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.   LATAR BELAKANG

Sektor pertanian merupakan sektor strategis dalam pembangunan nasional. Peran sektor pertanian dalam memacu perekonomian dapat dilihat lebih luas terutama dalam konteks mendistribusikan hasil-hasil pembangunan kepada masyarakat diwilayah pedesaan. Sektor pertanian dituntut untuk berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan produk domestik bruto, perolehan devisa, penyediaan pangan dan bahan baku industri, pengentasan kemisikinan, penyediaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Keberhasilan sub sektor pertanian dalam pembangunan memberi sumbangan yang sangat besar pada pembangunan nasional, ini berarti meningkatkan kesejahteraan hidup petani, masyarakat pedesaan yang pada gilirannya meningkatkan tarap hidup sebagian besar masyarakat Indonesia. Dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan nasional secara keseluruhan.

Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang perekonomiannya bertumpu pada sektor pertanian.

Salah satu subsektor pertanian yang menjadi andalan adalah subsektor perkebunan. Komoditi unggulan dari sektor perkebunan yaitu, kelapa sawit, kelapa, karet, tebu, kakao, dan kopi.Masing-masing komoditi memiliki kekhasan yang membuat Indonesia menjadi salah satu eksportir terbesar di dunia.

Kakao merupakan komoditas andalan perkebunan di Indonesia, karena berperan penting dalam perekonomian Indonesia yaitu sebagai penghasil devisa negara, sumber pendapatan petani, penciptaan lapangan kerja petani, mendorong agribisnis dan agroindustri serta pengembangan wilayah (Ditjenbun, 2013). Selain itu perkebunan kakao dengan struktur tajuk berstrata dua dan tiga, berfungsi sebagai penyangga kelestarian lingkungan.

Tanaman kakao mulai dikembangkan di Indonesia sekitar tahun 1980 –an, sehingga produktifitasnya sudah menurun dan sudah saatnya dilakukan perbaikan tanaman melalui peremajaan, rehabilitasi, dan intensifikasi (Kementerian Pertanian Jakarta, 2013). Berdasarkan yang disampaikan tersebut, untuk mengatasi dampak yang semakin memburuk maka Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Menteri Pertanian pada tahun 2011 tentang pembentukan tim koordinasi Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao yang telah direncanakan memberikan dampak yang positif bagi kalangan petani. Serta kebijakan gernas kakao merupakan salah satu upaya dalam mempercepat peningkatan produktifitas tanaman dan mutu hasil kakao nasional dengan mengoptimalkan seluruh potensi pemangku kepentingan dan sumber daya yang ada.

KBRN, Mamuju : Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi Sulawesi Barat, Habibi Aziz, mengungkapkan potensi besar kakao di wilayahnya. Saat ditemui di ruang kerjanya Kamis (27/6/2024) Habibi menjelaskan bahwa Sulawesi Barat memiliki luas wilayah potensial kakao sebesar 130 ribu hektar dengan produksi mencapai 35 ribu ton per tahun. Menurut Habibi, saat ini pemerintah Sulawesi Barat sedang melakukan kajian perencanaan untuk mendirikan industri kakao di daerah tersebut. 

 

 

 

 

B.   RUMUSAN MASALAH

 

1.    Bagaimana potensi kakao sebagai sebuah komoditas pertanian yang menguntungkan ?

2.    Bagaimana sistem usaha pertanian kakao yang benar ?

3.    Bagaimana menerapkan agribisnis pada produk olahan tanaman kakao ?

 

C.   TUJUAN PENULISAN

1.    Untuk mengetahui potensi tanaman kakao sebagai komoditas yang besar.

2.    Memahami sistem usaha perekonomian kakao yang benar.

3.    Mengamalkan agribisnis pada produk kakao menjadi sebuah produk olahan jadi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.   DEFENISI EKONOMI PERTANIAN

Ekonomi pertanian adalah bagian ilmu ekonomi umum yang mempelajari fenomena-fenomena serta persoalan-persoalan yang berhubungan dengan pertanian baik mikro maupun makro. Sumberdaya ekonomi pertanian meliputi lahan pertanianrumah tangga pertanian, dan pendapatan petani. Ekonomi pertanian merupakan satu-satunya cabang ilmu ekonomi yang terkait dengan pemanfaatan lahan.

Ekonomi pertanian mempelajari bagaimana produsen, konsumen, dan masyarakat memanfaatkan sumber daya yang langka untuk menghasilkan, mendistribusikan, dan mengonsumsi produk pertanian. Ekonomi pertanian memiliki manfaat yang besar dalam proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ekonomi pertanian juga memengaruhi kebijakan pangan, kebijakan pertanian, dan kebijakan lingkungan. 

lmu ekonomi Pertanian merupakan cabang ilmu yang relatif baru. Bila ilmu ekonomi modern dianggap lahir bersamaan dengan penerbitan karya Adam Smith yang berjudul The Wealth of Nation pada tahun 1776 di Inggris, maka ilmu ekonomi pertanian baru dicetuskan untuk pertamakalinya pada awal abad 20, tepatnya setelah terjadi depresi pertanian di Amerika pada tahun 1890. Di Amerika Serikat sendiri mata kuliah Rural Economics mula-mula diajarkan di Universitas Ohio pada tahun 1892, menyusul kemudian Universitas Cornell yang memberikan mata kuliah Economics of Agriculture pada tahun 1901 dan Farm Management pada tahun 1903. Sejak tahun 1910 beberapa universitas di Amerika Serikat telah memberikan kuliah-kuliah ekonomi pertanian secara sistematis. Di Eropa ekonomi pertanian dikenal sebagai cabang dari ilmu pertanian. Penggubah ilmu ekonomi pertanian di Eropa adalah Von Der Goltz yang menuliskan buku Handbuch der Landwirtshaftlichen Bertriebslehre pada tahun 1885 (Mubyarto, 1979).

Di Indonesia mata kuliah ekonomi pertanian pada awalnya diberikan pada fakultas-fakultas pertanian dengan tradisi pengajaran Eropa oleh para Guru Besar Ilmu Pertanian antara lain Prof. Iso Reksohadiprojo dan Prof. Ir. Teko Sumodiwirjo. Pada perkembangan berikutnya ilmu ekonomi pertanian semakin memperoleh tempat setelah pembentukan Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) pada bulan Februari 1969 di Ciawi, Bogor. Sejak itu pengakuan atas profesi baru ini berlangsung makin cepat sejalan dengan dilaksanakannya Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita I) yang dicanangkan pada tanggal 1 April 1969(Mubyarto, 1979).

 

B.   SISTEM EKONOMI PERTANIAN

 

Sistem ekonomi pertanian adalah penerapan teori ekonomi pada bidang pertanian. Sistem ini mempelajari berbagai persoalan yang berkaitan dengan pertanian, seperti produksi, distribusi, dan konsumsi. Beberapa hal yang termasuk dalam sistem ekonomi pertanian adalah Lahan pertanian, Rumah tangga pertanian, Pendapatan petani, Sumber daya ekonomi pertanian, Kebijakan produksi, Kebijakan subsidi, Kebijakan investasi, Kebijakan harga, Kebijakan pemasaran, Kebijakan konsumsi.

Setiap saat kita selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan ekonomi. Setiap individu harus memilih barang-barang, jasa-jasa dan kegiatan-kegiatan yang terbaik. Di sisi lain kita dihadapkan pada keterbatasan sumber daya yang akan digunakan untuk memperoleh barang, jasa dan kegiatan yang kita inginkan. Permasalahannya adalah bagaimana kita menggunakan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas yang biasa disebut juga sebagai proses ekonomi. Sejak kecil kita sebenarnya sudah biasa melakukan pilihan di antara dua atau lebih kegiatan: apakah pergi dengan ayah ke rumah saudara atau pergi dengan ibu ke pertokoan. Membuat pilihan seperti itu merupakan keputusan ekonomi karena memilih kegiatan yang satu berarti harus mengorbankan kegiatan yang lainnya. Saat tumbuh menjadi dewasa, keputusan-keputusan ekonomi menjadi lebih kompleks misalnya menempuh pendidikan di perguruan tinggi atau bekerja, membeli traktor atau membeli ternak, memperbaiki rumah atau memperluas lahan yang akan disewa. Dalam hal ini secara terus menerus tanpa disadari kita telah menerapkan ekonomi sebagai seni, meskipun kita tidak mempelajari atau memahami ilmu ekonomi.

Karena setiap individu harus melakukan tindakan ekonomi setiap waktu, maka pemahaman mengenai praktek ekonomi akan lebih banyak daripada pemahaman tentang teori ekonomi. Setiap waktu kita menggunakan gagasan atau konsep-konsep dan istilah-istilah ekonomi, seperti permintaan (demand), penawaran (supply), kesejahteraan (wealth), harga (price), persaingan (competition).

Oleh karena itu, untuk mengetahui area disiplin ekonomi pertanian perlu dipahami terlebih dahulu arti atau definisi dari ilmu ekonomi dan ekonomi pertanian itu sendiri.

 

 

 

Berikut ini akan dijelaskan mengenai definisi kedua bidang ilmu tersebut. Menurut Sjo (1976), untuk mendefinisikan ilmu ekonomi kita harus mempertimbangkan empat hal, yaitu:

1.   Tidak terbatasnya keinginan manusia;

2.   Terbatasnya sumber daya;

3.   Alokasi sumber daya;

4.   Jangka waktu.

Agar memahami kekuatan-kekuatan pokok yang menentukan penawaran suatu komoditi yang tersedia di pasar, produsen harus mengetahui hubungan fisik dan ekonomi dalam proses produksi. Adapun aspek penting dalam proses produksi meliputi:

1.   Jenis produk;

2.   Kombinasi sumber daya terbaik yang akan digunakan dalam proses produksi;

3.   Pengetahuan tentang macam-macam biaya produksi;

4.   Berproduksi pada tingkat output yang memaksimumkan keuntungan (Donald dan Malone, 1981).

Pasar yang merupakan tempat pertukaran secara ekonomis dalam sistem ekonomi pasar bebas, dapat dipelajari untuk menentukan bagaimana sumber daya-sumber daya dan produk-produk (barang dan jasa) dialokasikan dalam sistem ekonomi sebagai respons terhadap perubahan harga. Kegagalan pasar dapat terjadi dalam pasar bebas. Diyakini bahwa industri-industri tertentu mengalami keuntungan secara ekonomis atau kerugian secara ekonomis dalam hubungannya dengan industri lainnya.

Kebijakan di bidang pertanian dan pangan berhubungan erat dengan kebijakan ekonomi internasional dan sangat penting terutama bagi konsumen dan produsen dalam negeri (domestik) maupun konsumen dan produsen luar negeri di seluruh dunia.

C.   PELUANG USAHA BIDANG PERTANIAN

 

Berikut ini adalah salah satu pelung usaha di bidang olahan hasil pertanian dari komoditas kakao :

 

1.    Nama Produk

Olahan Cokelat Bubuk dari Tanaman Kakao

2.    Nama Brand

Berikut adalah logo dari brand tersebut :

                               Gambar 1.1 : Nama Brand “Dapur Papa”.

 

Filosofi dari nama brand ini, terambil dua suku kata yaitu “Dapur” dan “Papa”. Dapur yang berarti tempat memasak atau mengolah makanan yang dalam hal ini produk cokelat adalah salah satu bahan makanan. Sedangkan kata “Papa” mengarah pada orang tua bergender laki-laki yang dalam hal ini bersangkut paut dengan ownernya (Seorang Laki-laki). Dan ada dua kata di bawahnya yaitu : Lokal Pride yang berarti prinsip usahanya berupa lokal atau setempat dan tentunya menggunakan bahan dari lokal juga.

3.    Bahan Baku

a)    Bahan utama : Buah Kakao Lokal (MCC 02) dan Kakao Edel.

Pemilihan Kakao MCC 02 merupakan kakao unggulan dari Sulawesi yang dikenal tahan hama penyakit dan berbiji besar, dicampurkan dengan jenis Edel yang memiliki rasa unik, yaitu fruty, spicy, dan sweet.

b)    Bahan tambahan :

Bahan baku seperti gula, cocoa masscocoa powdercocoa butter atau vegetable fat, susu bubuk, dan ekstrak vanilla.

4.    Proses Pengolahan

a)    Pemilihan biji kakao

Setelah mengetahui jenis biji kakao, biji dipilih dan diseleksi dengan teliti lalu dibersihkan dengan mesin pembersih kemudian biji kakao ditimbang dan disortir berdasarkan jenisnya kemudian dilanjutkan dengan fermentasi selama 2 – 8 hari.

b)    Pemanggangan biji kakao

Biji kakao mulai masuk ke proses pengeringan dengan oven pengering yang kemudian dilanjutkan dengan pemanggangan untuk mengembangkan karakter dari rasa cokelat. Proses pemanggangan berlangsung selama 10 – 30 menit pada suhu yang sangat tinggi di dalam oven yang besar sambil diputar. Setelah dipanggang, biji segera didinginkan dan cangkang luar dari biji kakao akan pecah dan terpisah  menyisakan serpihan biji kakao.

c)    Penggilingan kakao

Biji kakao yang sudah dipanggang selanjutnya akan digiling (pelumatan) yang dilakukan secara bertingkat sebanyak 2-3 tahap untuk memperoleh pasta cokelat (cocoa liquor terbagi menjadi cocoa mass dan  cacao butter) dengan tingkat kehalusan tertentu. Nah selanjutnya pasta cokelat  inilah yang akan diproses menjadi cokelat bubuk. 

d)    Proses pembuatan cokelat bubuk

Dalam proses pembuatan bubuk cokelat, sebagian lemak cokelat yang ada pada pasta cokelat harus dikeluarkan. Proses ini disebut hidraulik yaitu mengepress pasta cokelat atau melakukan perasan pada pasta cokelat tersebut.

Setelah dipisahkan dengan lemak kakao bagian ampasnya ini yang kemudian dihaluskan menggunakan alat penghalus dan diayak untuk memperoleh ukuran partikel bubuk yang seragam. 

Pengolahan cokelat bubuk terdiri dari 2 jenis proses yaitu proses pengolahan dutch process dan proses pengolahan natural sehingga membuat hasil bubuk cokelat berbeda. 

-       Dutch process,  tepung cokelat yang sudah jadi akan ditambahkan dengan larutan potassium carbonate supaya rasa asam pada cokelat larut sehingga cokelat bubuk memiliki cita rasa yang netral dan warnanya lebih gelap serta teksturnya lembut serta cocok untuk dijadikan minuman instan.

-       Proses pengolahan natural, hasil bubuk cokelat rasanya cenderung pahit dan asam, mengandung sedikit lemak dan berbentuk seperti tepung. Biasanya cokelat bubuk jenis ini digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat kue yang umumnya akan nada penambahan soda kue.

5.    Pengemasan

Proses pengemasan dilakukan secara modern dan kreatif. Tujuan pengemasan yang kreatif agar menarik minat para konsumen. Selain itu, juga menjadikan produk memiliki nilai yang baik terlihat lebih rapi, menarik, praktis dan mudah dibawah kemana mana.

Bahan pengemasan produk terbuat dari palastik. Plastik yang cocok untuk mengemas cokelat bubuk adalah plastik polietilen (PE). Plastik PE memiliki dua varian utama, yaitu HDPE dan LDPE. 

Plastik kemasan dapat berupa standing pouch, plastik klip, atau plastik zip lock.

Berikut adalah bentuk kemasan produk jadi :

 


                                                                Gambar 1.2 : Kemasan Produk Jadi

 

6.    Keunggulan

Membuka usaha coklat bubuk bisa menguntungkan karena cokelat bubuk memiliki rasa dan aroma khas yang disukai banyak orang. Selain itu, cokelat bubuk juga bisa diolah menjadi berbagai produk, seperti minuman, kue, glaze, dan hiasan. 

Berikut adalah beberapa keunggulan membuka usaha coklat bubuk:

 

a)    Harga jual tinggi

Coklat bubuk bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan biji kakao. 

b)    Mudah diolah

Coklat bubuk bisa diolah dengan peralatan sederhana. 

c)    Bahan baku wajib di industri kuliner

Coklat bubuk merupakan salah satu bahan baku yang wajib tersedia di industri kuliner, terutama di bidang pastry dan bakery. 

d)    Kreativitas dalam mengolah

Coklat bubuk bisa diolah menjadi berbagai produk dengan kreativitas yang tinggi. 

Coklat bubuk dibuat dari biji kakao yang digiling hingga menjadi bubuk halus. Coklat bubuk kaya akan teobromin yang dapat membantu mengurangi peradangan dan melindungi dari penyakit jantung, kanker, dan diabetes. 

7.    Pemasaran

Pemasaran produk dapat dilakukan dengan berbagai cara. Di zaman sekarang yang serba digital, pemasaran produk dapat dilakukan secara online melalu e-commerce yang tersedia di platform digital sehingga mampu menjangkau seluruh media social dengan bantuan internet.

Dapat juga jual secara langsung melalu gerai atau lapak. Selain itu promasi produk pun dapat dilakukan dengan membuat poster-poster yang di sebarkan di beberapa titik ataupun di pasar-pasar terdekat.

 

 

BAB III

PENUTUP

 

 

A.   KESIMPULAN

 

Ekonomi pertanian adalah bagian ilmu ekonomi umum yang mempelajari fenomena-fenomena serta persoalan-persoalan yang berhubungan dengan pertanian baik mikro maupun makro.

Ekonomi pertanian mempelajari bagaimana produsen, konsumen, dan masyarakat memanfaatkan sumber daya yang langka untuk menghasilkan, mendistribusikan, dan mengonsumsi produk pertanian. 

 

B.   SARAN

Peran Generasi Muda Dalam Pembangunan Pertanian sangatlah penting untuk meningkatkan pertanian di Indonesia ,telah kita ketahui bahwa pertanian di Indonesia saat ini sedang mengalami penuaan ,oleh karena itu mari kita terus dorong anak muda bagaimana agar tertarik dengan sektor pertanian .Anak muda harus ada motivasi pada sektor pembangunan pertanian ,supaya anak muda bisa menjadi motor penggerak pertanian di Indonesia.

Dari tantangan dan strategi sektor pertanian ke depan, diberikan gambaran program dari sektor ini sehingga jelas keberadaannya sebagai salah satu tumpuan ekonomi negara bagi pembangunan ekonomi. Untuk mencapai pertumbuhan pembangunan sektor pertanian yang baik yang dilandaskan dengan adanya alasan serta target yang sudah ditentukan oleh pemerintah, maka dibuat program pembangunan sektor pertanian tersebut serta kegiatan yang akan dilakukan didalamnya.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Abidin, Zainal, Said. 2012. Kebijakan Publik, Jakarta: Salemba Humanika.

Agustino, Leo, 2012. Dasar-dasar Kebijakan Publik, Bandung : Alfabeta.

Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gajah mada University Press.

Idrus, Megawati. 2013. Skripsi Evaluasi Kebijakan Outsourching. Makassar Kadji,Yulianto. 2012.

Implementasi Kebijakan Publik (Dalam Persfektif Realitas). Tulungagung: Cahaya Abadi Madani, Muhlis, dkk. 2015.

Pedoman Penulisan Proposal Penelitian dan Skripsi. Makassar. Nawawi, Ismail. 2009.

Public Police Analisis, Strategi Advokasi Teori dan Praktek. Surabaya: Putra Media Nusantara. Nugroho, Riant. 2004.

 

WEBSITE :

https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/4091-Full_Text.pdf

https://www.rri.co.id/daerah/783386/kepala-dinas-pmptsp-sulawesi-barat-ungkap-potensi-kakao-daerah#:~:text=kakao%20di%20wilayahnya.-,Saat%20ditemui%20di%20ruang%20kerjanya%20Kamis%20(27%2F6%2F2024,35%20ribu%20ton%20per%20tahun.

https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomika_pertanian

http://tatiek.lecture.ub.ac.id/files/2009/09/quick-review-1_-ekonomi-pertanian.pdf

https://repository.ut.ac.id/3977/1/ESPA4415-M1.pdf

https://www.freyabadi.com/id/blog/proses-pengolahan-coklat-dari-biji-kakao

https://media.bakingworld.id/bahan-roti-amp-pastry/bagaimana-cokelat-bubuk-dibuat-1

https://www.google.com/search?q=keunggulan+membuka+usaha+coklat+bubuk&sca_esv=7574200c66593964&sxsrf=AHTn8zpKjgdaYFu02xmK6tnf7Av_fqMzqg%3A1737906683900&ei=-1mWZ-fKNtKhnesP5Yf84AE&oq=keunggulan+membuka+usaha+cokelat&gs_lp=Egxnd3Mtd2l6LXNlcnAiIGtldW5nZ3VsYW4gbWVtYnVrYSB1c2FoYSBjb2tlbGF0KgIIAjIHECEYoAEYCjIHECEYoAEYCjIHECEYoAEYCkih0gFQ9ApYtrgBcAF4AZABA5gB1RGgAe-vAaoBEDMtMy4yLjExLjkuMi4wLjK4AQHIAQD4AQGYAhugAsqQAagCEsICBxAjGCcY6gLCAhQQABiABBjjBBi0AhjpBBjqAtgBAcICChAAGIAEGEMYigXCAgsQABiABBixAxiDAcICChAuGIAEGEMYigXCAg4QABiABBixAxiDARiKBcICChAjGIAEGCcYigXCAgQQIxgnwgIQEC4YgAQY0QMYQxjHARiKBcICBRAAGIAEwgIHEAAYgAQYCsICCBAAGIAEGKIEwgIIEAAYogQYiQXCAgUQIRigAcICBRAhGJ8FmAMl8QUkXy3nQdeKUroGBggBEAEYAZIHDzEuMy0zLjguOS40LjEuMaAHkqwB&sclient=gws-wiz-serp

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENGARUH KELEMBABAN PADA PRODUKSI TANAMAN PERTANIAN